Senin, 12 Oktober 2009

Perayaan Vassa ke 18 YM Bhante Dharmavimala Thera

Jumat 9 Oktober 2009
Gede Prama : Rahasia kebahagian
Acara : Perayaan 18 tahun masa Vassa YA Dharmavimala Thera
Penulis : Tommy

Hari Jumat 9 Oktober 2009, adalah hari yang tidak pernah saya duga sebelumnya. Tidak pernah saya rencanakan dan tidak saya ketahui. Hari kamis malam, 8 oktober 2009 papa saya mengajak saya untuk pergi ke suatu perayaan Vassa Bhante Dharmavimala yang ke 18. Saya mengira, perayaan ini diadakan di Vihara Ekayana Graha. Dan rombongan Vihara Surya Adhi Guna akan berangkat ke Ekayana hari Jumat sore.

Karena ada halangan, papa saya tidak bisa mengikuti acara tersebut, jadi beliau meminta saya untuk menggantikan beliau. Dengan sangat senang saya meng IYA kan permintaan beliau. Saya pikir, sudah lama tidak ke Vihara Ekayana. Siapa tau, bisa dapat wejangan dari ceramah-ceramah yang akan diadakan pada acara tersebut.

Pada tanggal 9 Oktobernya, saya baru melihat undangan acara tersebut, ternyata acaranya bukan di Vihara Ekayana Graha. Tapi di Grand Ballroom Sun City Jakarta. Sebuah gedung pertemuan & restoran yang sangat mewah. Dibuku undangan tertulis daftar acara, dimana salah satunya adalah pembabaran Dhamma dari Bpk. Gede Prama. Tokoh dari kalangan keagamaan yang sangat menginspirasi dan universal. Sesampainya di tempat acara, banyak sekali karangan-karangan bunga dari para umat Buddha Vihara Ekayana Graha yang mengucapkan selamat kepada Bhante Dharmavimala Thera yang telah 18 tahun masa Vassa. Bukan hanya itu, ternyata acara ini juga dilangsungkan bersama perayaan hari ulang tahun ke 50 Tahun Sangha Agung Indonesia dan 15 tahun Ekayana Buddhis Centre. Di Aula terbuka, ada pameran foto kegiatan Bhante Dharmavimala bersama Sangha Agung Indonesia dari tahun ke tahun. Saya lihat beberapa Bhante yang sekarang gemuk, dulu terlihat masih kurus & muda. Mungkin bagi kalangan tertentu, foto-foto ini mempunyai banyak kenangan.

Pukul 19.00 tepat, Grand Ballroom baru dibuka, Dan kami bersiap masuk. Sesampai didalam, saya tercengang melihat seisi gedung dan propertynya yang sungguh mewah. Terlebih lagi, setiap tamu undangan diberikan satu bangku pada sebuah meja bundar yang berisi 10 orang. Persis seperti acara perkawinan, yang kita kenal dengan sebutan “Makan Meja”. Saya pikir, sungguh beruntung bisa mengikuti makan malam mewah seperti ini dan GRATIS.

Acara tari-tarian, nyanyi-nyanyian dan prosesi puja diadakan diawal acara yang dipandu oleh Bpk. Harry Sutanto yang kita kenal sabagai motivator sukses dan merupakan ketua MBI DKI Jakarta. Setelah itu acara dilanjutkan dengan kata sambutan dari berbagai ketua-ketua. Diantaranya ketua panitia Acara ini Bpk. Hendra dan Ketua MBI Bpk Sudamek AWS. Setelah kata sambutan selesai, tibalah acara yang saya tunggu-tunggu, yaitu Parade Food.
8 menu midangan Vegetarian disuguhkan khusus untuk para tamu undangan yang hadir. Makanannya enak-enak kalo menurut saya. Tapi menurut Melissa ( Salah satu umat remaja PMV SAG yang ikut ), “makanannya ANEH!” jadi beruntunglah saya yang duduk di sebelahnya. Setiap makanan enak yang Melissa tidak suka, saya yang makan. Hehehe..

Menu hidangan keluar satu persatu. Kami menikmati hidangan sambil disuguhi dengan tontonan video wawancara para tokoh Buddhis mengenai YA Bhante Dharmavimala Thera. Sosok pemikir, penggerak dan pemimpin dalam organisasi ini, sungguh luar biasa sumbangsihnya dalam penyebaran Dhamma di tanah Air. Salah satunya adalah yayasan Penerbit Karaniya dan Penerbit Dian Dharma yang dibagikan Gratis. Karena adanya penerbit ini, sekarang sudah tidak sulit lagi mencari buku-buku berisi Dhamma yang essensial di tanah air. Apalagi sudah banyak sekali yang berbahasa Indonesia. Jadi sungguh besar sumbangsih Bhante Dharmavimala terutama dalam bidang pendidikan. Saya sendiri pertama kali mengenal sosok YA Bhante Dharmavimala pada tahun 2005. Bhante bersama Bpk. Jimmy Luminto datang ke Rengasdengklok untuk mengajak para umat mengikuti program Dharmajala ( Ret-ret untuk pemula yang mengajarkan hidup berkesadaran.). Bhante Dharmavimala, yang kami kenal dengan sebutan Bhante Vim, tidaklah fanatic pada satu aliran sekte pada Buddhisme. “ Yang paling penting Essensi dari ajaran Buddha, yakni hidup berkesadaran. ” Kata Bhante Vim ketika saya mengikuti ret-ret Dharmajala tahun 2005, di Vihara Buddha Sasana Rengasdengklok. Pertemuan saya dengan Bhante Vim, tidak hanya sampai disitu. Pertengahan tahun 2007, saya mendapatkan kesempatan untuk mengikuti Pabajja samanera Di Pondok Amitayus, Cipayung Bogor. Bhante Vim membimbing kami untuk latihan hidup berkesadaran. Tanpa membeda-bedakan sekte dan dengan sabar membimbing kami selama 10 hari penuh. Hari ini, ketika saya sampai di pintu Ballroom, saya bertatap langsung dengan Bhante, dan Bhante tersenyum dan memanggil nama saya, “ Tommy..!! ”, yang menandakan beliau masih mengingat saya. Bhante Vim, adalah salah satu Guru Spiritual saya yang banyak mempengaruhi watak saya. Banyak ajaran-ajaran beliau yang saya favorite kan, dan tentunya terus saya ingat. Terima kasih Bhante,.. semoga dengan perayaan 18 tahun masa vassa ini, terus memberikan semangat kepada Bhante untuk membimbing kami para umat Buddha.

Menjelang penghujung acara, barulah dimulai. Sesi ceramah dari Bpk Gede Prama.
Pada awal ceramahnya, Bpk Gede Prama mengucapkan selamat kepada Bhante Vim yang telah menjalani 18 tahun masa vassa. Bpk Gede Prama berkata bahwa Bhante Vim adalah salah satu Guru nya yang selalu siap memberikan jawaban dari pertanyaan beliau tentang Buddha Dhamma kapanpun, dimanapun melalui SMS ataupun telepon.

Bpk Gede Prama menyatakan bahwa, kebahagiaan yang kita miliki sekarang itu tergantung pada orang lain. Sebagai contoh, kita tidak akan bahagia, apabila mama kita sakit. Kita tidak akan bahagia, apabila papa kita terkena struk. Kita tidak akan bahagia apabila orang-orang yang kita cintai tidak bahagia. Jadi untuk bahagia, kita sebenarnya membutuhkan orang lain berbahagia. Untuk membuat orang lain bahagia, kita harus menyayangi orang tersebut. Lalu Bpk Gede Prama mengajak para umat yang hadir untuk menyanyikan sebuah lagu yang sangat tidak asing lagi selagi kita masih kecil. Lagu yang kita hafal, tapi tidak kita renungkan isi dari liriknya yang begitu mendalam.

Satu satu aku sayang Ibu
Dua dua aku sayang ayah
Tiga tiga sayang adik kakak
Satu dua tiga sayang semuanya.


Lagu ini adalah lagu anak-anak yang biasa dinyanyikan pada masa taman kanak-kanak. Lagu ini adalah lagu yang mungkin dikenal oleh semua orang, tapi tidak dimengerti dengan betul-betul isinya.
Makna dari lirik lagu ini adalah kasih sayang kepada Ibu, ayah, adik, kakak dan semua orang.

Satu cerita konyol yang diceritakan Bpk Gede Prama tapi mempunyai maksud yang mendalam.

Ada seorang laki-laki yang sangat rajin berdoa. Ia terus meminta kepada TUHAN untuk mengabulkan perintahnya. Tiap hari ia berdoa, meminta. Sampai akhirnya TUHAN bosan mendengarkan permintaannya, dan menghampirinya.

TUHAN bertanya kepadanya : “ Aku akan mengabulkan semua permintaan kamu, tapi hanya ada 3 permintaan. ” permintaan pertama, orang tersebut meminta agar istrinya yang gembrot dan cerewet itu besok meninggal. Karena istrinya sering sekali membuatnya pusing. Lalu keesokan harinya, TUHAN mengabulkan permintaannya. Istrinya meninggal. Pada hari pemakaman, banyak kerabat dari istrinya yang berkomentar tentang istrinya. Ada yang berkata bahwa istrinya itu adalah istri yang baik. Ada pula yang berkata bahwa istrinya sangat rajin ke Vihara. Mendengar semua komentar-komentar kerabatnya tentang istrinya, laki-laki itu menjadi sangat bersedih. Akhirnya ia meminta permintaan ke dua nya kepada TUHAN untuk menghidupkan kembali istrinya.

Tinggal satu lah sisa permintaan yang dimilikinya. Ia berpikir, permintaan apa yang akan ia minta kepada TUHAN, ia juga bertanya kepada teman-teman lainnya. Salah satu temannya berkata, “ Minta uang saja, dengan uang kamu bisa melakukan apa saja. ” Teman lainnya berkata, “ Apalah artinya uang apabila kita tidak sehat? Sakit-sakitan. Minta kesehatan saja. ” Lalu temannya yang lain berkata, “apalah artinya sehat, apabila berumur pendek? Minta kehidupan yang tanpa kematian saja.” Laki-laki itu menjadi pusing. Hingga sebelas tahun lamanya ia memikirkan permintaan terakhir apa yang akan ia minta kepada TUHAN. Saking kelamaannya, akhirnya TUHAN sendiri yang datang menghampirinya. “ Hey kamu..!! permintaan terakhir apa yang akan kami minta? Sudah sebelas tahun sejak permintaan kedua itu Aku menunggu permintaan dari mu. ” Lalu laki-laki itu menjawab, “ Aduh pusing TUHAN… saya mau minta uang, kesehatan dan kehidupan tanpa kematian. Semuanya tetap tidak pas dan belum tentu saya mendapatkan kebahagian. ” Lalu TUHAN menjawab, “ Daripada pusing, mintalah hati yang memiliki rasa syukur. Apabila, hati kita bersyukur, hidup dengan sedikit uang pun kita akan tetap berbahagia. Apabila hati kita bersyukur, saat menderita sakit, kita akan tetap seimbang menerima penyakit tersebut. Dan apabila kita mempunyai hati yang bersyukur, walaupun tidak memiliki umur panjang, akan tetap berbahagia, walau hidup Cuma sebentar.” Hiduplah dengan penuh syukur dan saling mengasihi.
Di Amerika banyak sekali anjing peliharaan yang dirawat dengan penuh kasih sayang oleh majikannya. Makan daging berkualitas, mandi ke salon, sakit ke dokter. Padahal kita saja belum tentu seperti demikian. Kenapa anjing bisa mendapatkan fasilitas seperti itu?.. itu karena kesetiaannya kepada tuannya.

Bpk. Gede Prama yang sangat humoris ini menganjurkan kita untuk saling mengasihi. Sudah sering kali beliau berbicara di Gereja, Masjid dan tempat ibadah lainnya. Inti dari isi topic yang dibicarakannya hanya satu : yakni Rahasia kebahagian adalah saling mengasihi. Ketika kita bisa mengendalikan emosi kita, ketika kita bisa mengasihi orang yang tidak kita sukai, disitulah kita akan menemukan kebahagiaan. Orang yang bisa memuji orang yang memujinya, itu adalah orang biasa. Tapi orang yang bisa memuji orang yang mencaci maki nya, itulah orang yang luar biasa.

Bpk. Gede Prama juga berkata : “ Apabila anda bertengkar dengan pasangan anda, atau anak anda nakal atau apapun yang membuat hati anda menjadi tidak tenang, ingatlah botaknya Gede Prama, ada tulisan SALING MENGASIHI. ”

Semoga Bermanfaat.

Rabu, 02 September 2009

Lomba HUT RI Agustus 2009

Untuk melihat foto-foto lainnya : (klik disini)
penulis : Dwi Yunantara ( Facebook )



Pada kebaktian GABI Minggu, 31 Agustus 2009 ini di Vihara Surya Adhi Guna di adakan lomba untuk memperingati hari kemerdekaan negeri kita, setelah seleseai membaca paritta suci para Pembina GABI membagi kelompok sebanyak 6 kelompok dengan dipimpin masing-masing oleh 2 orang mentor.
Setelah pembagian kelompok, lomba pun di mulai perlombaan pertama yaitu, menyusun puzzle untuk anak kelas taman kanak-kanak.
Lalu perlombaan kedua adalah balap karung yang di ikuti oleh anak dari kelas 1-6 SD
Setelah pertandingan balap karung selesai di mulailah pertandingan ketiga yaitu makan kerupuk,lalu pertandingan selanjutnya adalah balap kelereng, dan ada juga lomba jalan sambil menjepit balon di punggung,setelah lomba perorangan dari masing-masing kelompok selesai, kami istirahat makan siang.
Lalu perlombaan kelompok di mulai diawali dengan lomba jaring laba-laba,para peserta harus melewati tali-tali yang di buat menyerupai jaring laba-laba, 1 lubang hanya boleh di lalui oleh 1 orang,lalu ada lagi lomba pantai bahagia, setiap kelompok harus naik di atas bantal dan tidak boleh jatuh di karpet,setelah seluruh perlombaan selesai hadiah pun dibagikan kepada para pemenang.

Untuk melihat foto-foto lainnya : (klik disini)

Kamis, 23 Juli 2009

Sarasehan Jabar 18 - 20 Juli 2009 Vihara Sakyawanaram Pacet

Lihat Lebih banyak Foto liputan Sarasehan, klik disini!






Kegiatan Sarasehan GABI VII di Vihara Sakyawanaram
Penulis : Tommi Effendi ( Facebook )

Kegiatan Sarasehan GABI yang ke VII ini memang berbeda dengan Sarasehan GABI sebelumnya. Pada kegiatan Sarasehan kali ini panitia membuat peraturan yang lebih ketat untuk semua peserta agar para peserta dapat disiplin dalam kegiatan tersebut. Hal ini dilakukan karena menilik dari tujuan dari sarasehan itu sendiri. Tujuan diadakan Sarasehan adalah untuk merubah pola pikir, perilaku, dan sikap dari semua peserta agar sesuai dengan Buddhis.
Pada sarasehan tersebut juga banyak sekali hadiah yang disediakan, mulai dari piala juara I sampai III dari 4 lomba dan sebuah hadiah utama yaitu sebuah sepeda untuk GABI terbaik. Untuk menjadi GABI terbaik, ada kriteria-kriteria yang harus di penuhi, yaitu harus mendapatkan sebuah cap SMILE pada semua kegiatan yang ada dan harus aktif juga pada semua kegiatan.
Kegiatan-kegiatan yang diadakan di sana tidak jauh berbeda dengan kegiatan-kegiatan sarasehan sebelumnya, mulai dari bersih diri, kebaktian, makan, sesi acara, lomba-lomba, outbond, dan istirahat. Namun semua kegiatan itu sangat seru dan menyenangkan.
Hari pertama sarasehan dimulai dengan daftar ulang dahulu dan acara makan, kemudian bersih diri dan setelah itu dilanjutkan dengan kebaktian dalam bahasa indonesia. Setelah itu makan malam dan lomba yel-yel dari semua vihara. Kemudian setelah acara itu selesai, semua peserta dipersilahkan untuk beristirahat. Namun para pembina dari setiap vihara harus rapat untuk membicarakan kegiatan keesokan harinya dan membicarakan peraturan yang akan diberlakukan untuk semua peserta.
Hari keduanya, para peserta bangun pagi-pagi kira-kira jam 4 untuk mandi walaupun air di sana sangat dingin seperti es tapi semua peserta tidak memperdulikan hal itu semua demi mendapatkan cap smile dan hadiah. Setelah bersih diri, semua peserta masuk ke ruang kebaktian dan berlomba-lomba untuk sampai ke sana sebelum acara di mulai karena yang tidak telat akan mendapatkan cap smile. Kemudian setelah kebaktian juga mereka sarapan pagi dan harus menghabiskan semua makanan yang mereka ambil agar mendapatkan cap smile juga. Namun para pembina dari setiap vihara harus mencucikan piring semua peserta karena panitia menetapkan peraturan seperti itu.
Kemudian semua peserta kembali lagi ke Dhammasala untuk mengikuti kegiatan berikutnya, yaitu sesi I yang di isi oleh anggota Sangha dan khotbahnya itu tentang Brahma Vihara yang merupakan tema dari sarasehan tersebut. Ketika khotbah, anggota Sangha menyisipkan lagu yang sangat bagus sekali dan membuat semua peserta senang. Setelah selesai sesi pertama, kemudian dilanjutkan dengan sesi kedua, namun pada sesi ini pesertanya di bagi menjadi 2 kelompok, untuk GABI dan remaja.
Setelah selesai sesi kedua, dilanjutkan dengan makan siang. Setelah itu dilanjutkan lagi dengan sesi ketiga untuk membuat kreatifitas. Kemudian selesai sesi ketiga, lalu dilanjutkan dengan lomba Buddhis Idol yang di ikuti oleh 26 peserta. Semua peserta menampilkan yang terbaik untuk semua yang melihat. Setelah acara tersebut, kemudian dilanjutkan dengan bersih diri dan mendengarkan dongeng dari seorang pendongeng yang sangat hebat sekali karena dia pernah memenangkan lomba tingkat asia dan tingkat dunia. Setelah acara tersebut, kemudian dilanjutkan dengan lomba pentas seni yang sampai larut malam baru selesai. Kemudian setelah acara tersebut, akhirnya waktu istirahat pun tiba.
Hari ketiga merupakan hari terakhir dalam sarasehan ke-7 ini dan merupakan hari yang di tunggu-tunggu oleh semua peserta karena pada hari ini akan ada outbond dan pengumuman pemenang dari setiap lomba dan pengumuman GABI terbaik juga yang akan mendapatkan sebuah hadiah utama,yaitu sebuah sepeda. Setelah acara selesai semua, akhirnya pengumuman pemenangpun di umumkan. Mulai dari yel-yel, Buddhis Idol, Pentas Seni, Mading, dan GABI terbaik. Juara yel-yel di menangkan oleh Vessantara (I), vihara Buddhasena (II), dan Dharma Ratna (III). Juara Buddhis Idol adalah Tillya-Buddhasena (I), Intan-Khanti Bhumi (II), Putri-Sakyawanaram (III). Juara Pentas Seni adalah Vessantara (I), Vimala Dharma (II), dan Khanti Bhumi (III). Juara Mading adalah Surya Adhi Guna (I), Vimala Dharma (II), dan Buddhasena (III). Piala bergilir di dapatkan kembali oleh Vesantara dan hadiah utama sebuah sepeda dimenangkan oleh saudari kita Nadila dari VSAG sebagai GABI terbaik pada sarasehan ke VII.
Lihat Lebih banyak Foto liputan Sarasehan, klik disini!

Search